Di Publikasikan: 02 Agustus 2025 Ditulis Oleh: Admin - Tim Edukasi Kesehatan AFC Life Science

Benarkah Cacar Sekali Seumur Hidup? Ini Penjelasan Medis Lengkapnya

Benarkah Cacar Sekali Seumur Hidup? Ini Penjelasan Medis Lengkapnya

Cacar, khususnya cacar air (varisela), merupakan salah satu penyakit yang umum dialami saat masa kanak-kanak. Banyak orang percaya bahwa cacar hanya akan menyerang satu kali seumur hidup. Namun, apakah keyakinan ini benar secara medis? Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas kebenaran dari pernyataan tersebut berdasarkan informasi medis dan ilmiah terkini.

Apa Itu Cacar?

Istilah “cacar” di masyarakat sering merujuk pada dua jenis penyakit yang berbeda, yaitu cacar air (varisela) dan cacar api (herpes zoster). Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang sama, yaitu Varicella Zoster Virus (VZV), tetapi menyerang tubuh dalam kondisi berbeda.

  • Cacar Air (Varisela): Biasanya terjadi sekali pada masa kanak-kanak dan ditandai dengan ruam merah berisi cairan.
  • Herpes Zoster (Cacar Api): Merupakan reaktivasi virus VZV yang sudah pernah menginfeksi sebelumnya, biasanya terjadi pada orang dewasa atau lansia.

Sekali Terinfeksi, Tubuh Akan Kebal?

Saat seseorang terinfeksi cacar air, sistem imun tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan virus tersebut. Inilah yang mendasari keyakinan bahwa seseorang hanya akan mengalami cacar air sekali seumur hidup. Namun, perlu digarisbawahi bahwa meski infeksi varisela biasanya tidak terjadi dua kali, bukan berarti virus sepenuhnya hilang dari tubuh.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC): “Setelah infeksi awal varisela, virus Varicella Zoster tetap tinggal dalam keadaan dorman di dalam jaringan saraf dan bisa aktif kembali sebagai herpes zoster di kemudian hari.”

Bisakah Cacar Air Terjadi Lebih Dari Sekali?

Walaupun jarang, ada kasus di mana seseorang bisa mengalami cacar air lebih dari sekali. Kondisi ini biasanya terjadi jika:

  1. Infeksi Pertama Tidak Parah: Ketika infeksi pertama sangat ringan, sistem kekebalan mungkin tidak membentuk antibodi yang cukup kuat.
  2. Sistem Imun Lemah: Individu dengan gangguan kekebalan tubuh, seperti pasien kanker, HIV, atau pengguna imunosupresan, lebih rentan mengalami infeksi ulang.
  3. Salah Diagnosis: Infeksi kulit lain yang menyerupai cacar air bisa saja disalahartikan sebagai varisela.

Dokter anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Retno Wulandari, Sp.A(K), menjelaskan: “Pada umumnya, varisela hanya terjadi satu kali. Namun, bila infeksi pertamanya ringan, atau pasien mengalami gangguan imun, kemungkinan terjadi dua kali bisa saja ada.”

Bagaimana Dengan Herpes Zoster?

Herpes zoster atau yang sering disebut sebagai cacar api terjadi karena virus VZV yang semula dorman aktif kembali. Biasanya menyerang orang yang pernah menderita cacar air sebelumnya. Gejalanya berbeda dengan varisela:

  • Rasa nyeri seperti terbakar di satu sisi tubuh
  • Muncul ruam merah yang berkembang menjadi lepuhan
  • Bisa menyebabkan komplikasi seperti nyeri saraf pascaherpes (postherpetic neuralgia)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1 dari 3 orang yang pernah menderita cacar air akan mengalami herpes zoster dalam hidupnya, terutama setelah usia 50 tahun.

Peran Vaksinasi dalam Mencegah Cacar

Vaksin varisela dan vaksin herpes zoster kini tersedia untuk mencegah infeksi dan reaktivasi virus VZV. Vaksin ini terbukti efektif menurunkan angka kejadian dan keparahan penyakit.

Vaksin Cacar Air (Varisela)

  • Diberikan pada anak usia 12 bulan hingga 12 tahun
  • Dosis kedua biasanya diberikan setelah usia 4 tahun
  • Efektivitas mencapai 90% dalam mencegah penyakit

Vaksin Herpes Zoster

  • Direkomendasikan untuk usia di atas 50 tahun
  • Mengurangi risiko herpes zoster hingga 90%

Menurut Kementerian Kesehatan RI, vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif mencegah penyebaran penyakit menular termasuk varisela dan herpes zoster.

Mitos Seputar Cacar

Masyarakat sering kali percaya pada berbagai mitos seputar cacar, di antaranya:

  • Mitos: Cacar hanya bisa terjadi sekali seumur hidup
  • Fakta: Cacar air umumnya hanya terjadi sekali, tapi herpes zoster bisa terjadi kemudian.
  • Mitos: Cacar adalah penyakit ringan yang tidak perlu pengobatan
  • Fakta: Walaupun sering sembuh sendiri, cacar bisa menimbulkan komplikasi, terutama pada bayi, lansia, atau orang dengan sistem imun lemah.
  • Mitos: Anak yang terkena cacar tidak boleh dimandikan
  • Fakta: Memandikan anak tetap diperbolehkan untuk menjaga kebersihan kulit, asalkan dilakukan dengan hati-hati.

Komplikasi Akibat Cacar

Baik cacar air maupun herpes zoster dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik, seperti:

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Iwan Setiawan, SpPD, menyatakan: “Herpes zoster bukan hanya masalah kulit. Dalam beberapa kasus, nyeri saraf akibat zoster bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.”

Kesimpulan

Jadi, apakah benar cacar hanya terjadi sekali seumur hidup? Jawabannya sebagian benar, sebagian tidak. Cacar air biasanya hanya terjadi sekali seumur hidup, karena tubuh membentuk kekebalan terhadap virus tersebut. Namun, virus penyebab cacar air tetap berada di dalam tubuh dan bisa aktif kembali dalam bentuk herpes zoster.

Meskipun jarang, infeksi ulang cacar air juga dapat terjadi, terutama pada individu dengan kekebalan tubuh lemah. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh dan melakukan vaksinasi sesuai anjuran medis merupakan langkah pencegahan yang penting.

Dengan pengetahuan medis yang tepat dan sikap waspada, kita bisa menghindari risiko komplikasi dari penyakit yang tampak ringan seperti cacar. Konsultasikan ke dokter bila mengalami gejala mencurigakan atau jika memiliki riwayat medis tertentu yang berkaitan dengan imun.

Share Artikel