Hipertiroidisme: Pengertian, Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi medis ketika kelenjar tiroid yang terletak di bagian depan leher memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Kelenjar tiroid memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh, sehingga kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan gangguan pada berbagai fungsi organ.
Menurut American Thyroid Association (ATA) , hipertiroidisme terjadi pada sekitar 1-2% populasi di seluruh dunia dan lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki.
Penyebab Hipertiroidisme
Terdapat beberapa penyebab umum dari hipertiroidisme, di antaranya:
- Penyakit Graves
Penyakit Graves merupakan penyebab utama hipertiroidisme. Ini adalah penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, sehingga merangsang produksi hormon tiroid berlebih.
- Gondok Nodular Toksik
Disebut juga sebagai penyakit Plummer, kondisi ini ditandai dengan adanya nodul atau benjolan pada kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid secara mandiri.
- Tiroiditis
Peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis) dapat menyebabkan pelepasan hormon tiroid secara tiba-tiba ke dalam darah.
- Asupan Yodium Berlebihan
Yodium adalah bahan baku utama dalam pembentukan hormon tiroid. Konsumsi yodium berlebih dapat memicu hipertiroidisme, terutama pada individu yang memiliki gangguan tiroid sebelumnya.
Gejala Hipertiroidisme
Gejala hipertiroidisme dapat bervariasi tergantung tingkat keparahan dan durasi penyakit. Beberapa gejala yang sering muncul antara lain:
- Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
- Peningkatan nafsu makan
- Detak jantung cepat (takikardia)
- Gemetar (tremor)
- Keringat berlebih
- Kecemasan, mudah marah
- Rambut rontok
- Gangguan menstruasi pada perempuan
- Kelemahan otot
- Sulit tidur (insomnia)
Menurut Mayo Clinic , “Gejala hipertiroidisme dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan perlu ditangani secara tepat untuk mencegah komplikasi.”
Diagnosis Hipertiroidisme
Untuk menegakkan diagnosis hipertiroidisme, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
- Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien serta memeriksa tanda-tanda fisik seperti pembesaran kelenjar tiroid, detak jantung cepat, dan tremor.
- Pemeriksaan Laboratorium
-TSH (Thyroid Stimulating Hormone): Kadar TSH biasanya rendah pada hipertiroidisme. -T3 dan T4 (Hormon Tiroid): Peningkatan kadar T3 dan T4 total/free menjadi tanda hipertiroidisme.
- USG Tiroid
Digunakan untuk melihat adanya nodul atau pembesaran kelenjar tiroid.
- Tes Penyerapan Yodium Radioaktif (RAIU)
Tes ini membantu mengetahui penyebab hipertiroidisme, misalnya apakah disebabkan oleh penyakit Graves atau gondok nodular.
📚 Baca Juga
Pengobatan Hipertiroidisme
Pengobatan hipertiroidisme bertujuan untuk mengurangi produksi hormon tiroid dan mengurangi gejala. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan:
- Obat Anti-Tiroid
Obat-obatan seperti metimazol (methimazole) atau propiltiourasil (PTU) dapat membantu menghambat produksi hormon tiroid.
- Terapi Yodium Radioaktif
Terapi ini bekerja dengan menghancurkan sel-sel tiroid yang terlalu aktif menggunakan yodium radioaktif. Biasanya menjadi pilihan utama pada pasien dewasa.
- Operasi (Tiroidektomi)
Operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid dilakukan pada kasus yang sulit diobati dengan obat atau terapi radioaktif.
- Beta-Blocker
Obat ini tidak mempengaruhi produksi hormon, namun membantu mengurangi gejala seperti detak jantung cepat dan tremor.
Komplikasi Hipertiroidisme
Jika tidak ditangani dengan baik, hipertiroidisme dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:
- Krisis Tiroid (Thyroid Storm)
Suatu kondisi darurat medis yang ditandai dengan demam tinggi, denyut jantung sangat cepat, dan kebingungan. Kondisi ini memerlukan penanganan segera di rumah sakit.
- Osteoporosis
Peningkatan kadar hormon tiroid dapat menyebabkan pengeroposan tulang.
- Gangguan Jantung
Hipertiroidisme dapat menyebabkan fibrilasi atrium (irama jantung tidak teratur) dan gagal jantung.
Pencegahan Hipertiroidisme
Meskipun beberapa penyebab hipertiroidisme seperti penyakit autoimun tidak dapat dicegah, berikut beberapa langkah yang dapat membantu menurunkan risiko:
- Mengatur asupan yodium dengan tidak berlebihan
- Memeriksakan kesehatan tiroid secara berkala, terutama bagi mereka dengan riwayat keluarga penyakit tiroid
- Menjaga pola hidup sehat seperti menghindari stres berlebihan dan konsumsi makanan bergizi
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab jelas
- Detak jantung tidak teratur atau cepat
- Kelelahan berlebihan
- Tremor yang mengganggu aktivitas sehari-hari
Menurut dr. John Morris dari Mayo Clinic , “Pemeriksaan dini dan pengobatan hipertiroidisme dapat mencegah komplikasi serius dan memperbaiki kualitas hidup pasien.”
Kesimpulan
Hipertiroidisme adalah kondisi medis serius yang memerlukan perhatian dan penanganan medis yang tepat. Dengan diagnosis dan pengobatan yang sesuai, pasien dapat menjalani kehidupan normal dan mengurangi risiko komplikasi. Selalu konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat dan membantu Anda memahami lebih lanjut mengenai hipertiroidisme.