Di Publikasikan: 14 Juni 2025 Ditulis Oleh: Supriadi - Tim Edukasi Kesehatan AFC Life Science

Sukrase: Enzim Vital dalam Pencernaan Karbohidrat

Sukrase: Enzim Vital dalam Pencernaan Karbohidrat

Dalam sistem pencernaan manusia, berbagai enzim bekerja sama untuk mengurai makanan menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh. Salah satu enzim penting yang sering kurang dikenal oleh masyarakat awam adalah sukrase. Enzim ini memiliki peran sentral dalam proses pencernaan karbohidrat, khususnya dalam pemecahan sukrosa (gula meja) menjadi dua molekul gula sederhana, yaitu glukosa dan fruktosa. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai sukrase, mulai dari definisi, fungsi, lokasi kerja, proses pencernaannya, hingga gangguan yang terkait.

Apa Itu Sukrase?

Sukrase adalah jenis enzim yang termasuk dalam kelompok disakaridase. Enzim ini ditemukan terutama di permukaan mikrovili usus halus, khususnya di bagian duodenum dan jejunum. Sukrase bekerja dengan cara memecah disakarida sukrosa menjadi dua monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa, yang kemudian diserap oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.

Menurut Principles of Biochemistry oleh Lehninger, sukrase adalah bagian dari kompleks enzim sukrase-isomaltase yang terikat pada membran enterosit di usus halus. Kompleks ini juga membantu mencerna maltosa dan isomaltosa.

Fungsi Sukrase

Fungsi utama sukrase adalah:

  1. Mengurai Sukrosa: Sukrase memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa melalui reaksi hidrolisis.
  2. Mendukung Penyerapan Energi: Hasil pemecahan sukrosa diserap ke dalam aliran darah dan digunakan sebagai sumber energi oleh sel-sel tubuh.
  3. Menjaga Keseimbangan Gula Darah: Dengan membantu pemecahan karbohidrat secara efisien, sukrase turut berkontribusi dalam pengaturan kadar gula darah.

Proses Kerja Sukrase

Sukrase bekerja melalui mekanisme enzimatik yang disebut hidrolisis. Sukrosa yang masuk ke usus halus akan berinteraksi dengan enzim sukrase di permukaan mikrovili. Enzim ini kemudian memecah ikatan glikosidik antara glukosa dan fruktosa. Setelah ikatan terputus, kedua monosakarida ini akan diserap oleh enterosit dan dibawa ke hati melalui vena porta.

“Sukrase isomaltase is essential for digestion of dietary disaccharides and its deficiency leads to carbohydrate malabsorption,” ungkap Dr. William F. Balistreri, ahli gastroenterologi pediatrik dari Cincinnati Children’s Hospital .

Sumber Sukrase dalam Tubuh

Tubuh manusia secara alami memproduksi sukrase di bagian atas usus halus. Produksi sukrase bergantung pada kondisi kesehatan saluran cerna dan keutuhan permukaan mukosa usus. Gangguan pada mukosa, seperti yang terjadi pada penyakit celiac atau infeksi gastrointestinal, dapat mengurangi aktivitas sukrase secara signifikan.

Gangguan yang Berkaitan dengan Sukrase

1. Defisiensi Sukrase-Isomaltase (CSID)

Congenital Sucrase-Isomaltase Deficiency (CSID) adalah kelainan genetik langka yang ditandai oleh ketidakmampuan tubuh untuk mencerna sukrosa dan isomaltosa secara efektif. Gejala umum termasuk diare, kembung, dan kram perut setelah mengonsumsi makanan manis.

“CSID is an inherited metabolic disorder that affects the ability to digest certain sugars due to enzyme deficiency,” jelas Prof. Susan Thistlethwaite, peneliti bidang metabolisme di Harvard Medical School .

2. Malabsorpsi Karbohidrat

Kondisi lain yang dapat mempengaruhi kerja sukrase adalah malabsorpsi karbohidrat akibat infeksi, peradangan usus, atau penggunaan antibiotik jangka panjang. Hal ini menyebabkan penurunan aktivitas enzim di usus halus.

3. Penyakit Celiac

Pada penderita celiac, konsumsi gluten menyebabkan kerusakan pada vili usus, yang juga merusak produksi sukrase. Proses pemulihan membutuhkan diet bebas gluten agar vili dapat tumbuh kembali dan fungsi sukrase kembali normal.

Diagnosa Gangguan Sukrase

Diagnosa defisiensi sukrase dapat dilakukan melalui:

  • Tes pernapasan hidrogen: Mengukur kadar hidrogen dalam napas setelah konsumsi sukrosa.
  • Tes biopsi usus halus: Mengambil sampel jaringan usus untuk mengukur aktivitas enzim sukrase.
  • Uji genetik: Digunakan untuk mendeteksi mutasi genetik pada pasien dengan gejala sejak lahir.

Pengobatan dan Penanganan

Penanganan gangguan yang berhubungan dengan sukrase dapat meliputi:

  • Diet rendah sukrosa: Menghindari makanan tinggi gula seperti kue, soda, dan permen.
  • Suplemen enzim sukrase oral: Digunakan untuk membantu mencerna sukrosa dalam kasus defisiensi.
  • Manajemen penyakit primer: Seperti kontrol celiac atau infeksi gastrointestinal.

Peran Sukrase dalam Kehidupan Sehari-hari

Tanpa kita sadari, sukrase berperan besar dalam metabolisme harian. Hampir semua makanan olahan mengandung sukrosa sebagai pemanis atau pengawet. Oleh karena itu, penting bagi tubuh untuk memiliki fungsi sukrase yang optimal agar energi dari makanan dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Makanan yang Mengandung Sukrosa

Beberapa contoh makanan yang mengandung sukrosa tinggi:

  • Gula meja
  • Kue dan roti manis
  • Permen
  • Minuman ringan
  • Jus buah kemasan

Untuk orang dengan sensitivitas terhadap sukrosa, penting untuk membaca label makanan dan memahami kandungan gula yang tersembunyi.

Kesimpulan

Sukrase adalah enzim penting dalam proses pencernaan karbohidrat yang memungkinkan tubuh menyerap energi dari sukrosa. Gangguan dalam produksi atau fungsi enzim ini dapat menyebabkan masalah pencernaan serius, termasuk diare kronis dan malnutrisi. Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi sukrase, kita dapat menjaga kesehatan pencernaan dan menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

Pemantauan diet, konsultasi dengan dokter, serta pemahaman akan kondisi seperti CSID sangat penting bagi mereka yang mengalami gangguan enzim pencernaan. Dengan demikian, sukrase bukan sekadar bagian kecil dari sistem pencernaan, tetapi komponen vital yang mendukung keseimbangan energi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Share Artikel