Di Publikasikan: 19 Juni 2025 Ditulis Oleh: Supriadi - Tim Edukasi Kesehatan AFC Life Science

Vaksin HPV Cervarix: Perlindungan Efektif terhadap Kanker Serviks

Vaksin HPV Cervarix: Perlindungan Efektif terhadap Kanker Serviks

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita, terutama di negara berkembang. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) , kanker serviks menempati peringkat keempat penyebab kematian akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Penyebab utama dari kanker ini adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV), khususnya tipe 16 dan 18. Salah satu upaya paling efektif dalam mencegah kanker serviks adalah melalui vaksinasi HPV. Salah satu vaksin yang tersedia dan telah terbukti efektif adalah Cervarix.

Apa Itu Vaksin HPV Cervarix?

Cervarix adalah vaksin yang dikembangkan untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV tipe 16 dan 18, yang bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus kanker serviks di seluruh dunia. Vaksin ini diproduksi oleh GlaxoSmithKline (GSK) dan telah mendapatkan persetujuan dari berbagai badan kesehatan global, termasuk WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap virus HPV, sehingga jika seseorang terpapar virus tersebut di masa depan, tubuhnya sudah memiliki pertahanan untuk melawannya.

Manfaat Vaksin Cervarix

Manfaat utama dari vaksin Cervarix adalah mencegah terjadinya infeksi HPV tipe 16 dan 18, yang sangat berkaitan erat dengan kanker serviks. Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa vaksin ini juga dapat memberikan perlindungan silang terhadap beberapa tipe HPV lainnya.

Menurut WHO, vaksin HPV seperti Cervarix dapat mengurangi insiden kanker serviks secara signifikan jika diberikan sebelum seseorang mulai aktif secara seksual. Oleh karena itu, vaksinasi HPV sangat disarankan diberikan pada anak perempuan usia 9 hingga 14 tahun.

Efikasi dan Keamanan

Efikasi vaksin Cervarix telah dibuktikan melalui berbagai penelitian ilmiah. Dalam studi yang diterbitkan oleh The Lancet , vaksin ini menunjukkan efektivitas hingga 93% dalam mencegah perubahan prakanker serviks yang disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18.

Keamanan vaksin juga telah diuji secara menyeluruh. Efek samping yang umum terjadi setelah vaksinasi meliputi nyeri di tempat suntikan, demam ringan, atau kelelahan. Efek samping ini umumnya bersifat ringan dan sementara.

Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Indonesia (ITAGI) , menyatakan: “Vaksin HPV merupakan bagian penting dari upaya preventif kita terhadap kanker serviks, dan vaksin seperti Cervarix telah terbukti aman serta efektif.”

Jadwal dan Dosis Vaksinasi

Untuk remaja putri berusia 9 hingga 14 tahun, vaksin Cervarix diberikan dalam dua dosis dengan interval 6 bulan. Untuk perempuan berusia 15 tahun ke atas, disarankan tiga dosis dalam waktu 6 bulan (dosis pertama, kemudian satu bulan setelahnya, dan dosis ketiga diberikan lima bulan setelah dosis kedua).

Jadwal ini telah terbukti memberikan perlindungan optimal jika dilakukan sesuai anjuran. Pemerintah Indonesia melalui program imunisasi nasional juga telah mulai mengintegrasikan vaksin HPV ke dalam program rutin, terutama di sekolah-sekolah.

Siapa Saja yang Disarankan Mendapatkan Vaksin Ini?

Vaksin Cervarix direkomendasikan untuk:

  • Anak perempuan usia 9–14 tahun sebelum aktif secara seksual.
  • Wanita muda hingga usia 26 tahun yang belum pernah terpapar HPV.
  • Dalam beberapa kasus, wanita hingga usia 45 tahun juga masih bisa mendapatkan manfaat vaksin ini setelah konsultasi dengan tenaga medis.

Walaupun vaksin ini lebih ditujukan kepada wanita, beberapa negara juga mulai menerapkan vaksinasi HPV untuk laki-laki guna memutus rantai penularan virus.

Ketersediaan dan Biaya

Di Indonesia, vaksin Cervarix tersedia di berbagai rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Harganya bervariasi tergantung pada fasilitas kesehatan yang menyediakannya, namun umumnya berkisar antara Rp600.000 hingga Rp1.000.000 per dosis.

Beberapa pemerintah daerah, seperti DKI Jakarta, telah mengadakan program vaksinasi gratis bagi siswi sekolah dasar melalui program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menurunkan angka kejadian kanker serviks.

Perbandingan dengan Vaksin HPV Lain

Selain Cervarix, terdapat vaksin HPV lain yang juga beredar di pasaran seperti Gardasil dan Gardasil 9. Perbedaan utama antara vaksin ini adalah jumlah tipe HPV yang dilindungi:

  • Cervarix: melindungi dari HPV tipe 16 dan 18
  • Gardasil: melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, dan 18
  • Gardasil 9: melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58

Meski Cervarix melindungi terhadap tipe HPV yang paling berisiko menyebabkan kanker, Gardasil 9 menawarkan cakupan yang lebih luas termasuk perlindungan terhadap kutil kelamin.

Namun, pemilihan jenis vaksin sebaiknya dilakukan berdasarkan konsultasi medis dan ketersediaan di fasilitas kesehatan setempat.

Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi

Meskipun vaksin HPV terbukti efektif, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya imunisasi ini. Kurangnya informasi, stigma, serta anggapan bahwa vaksinasi HPV hanya untuk yang sudah aktif secara seksual menjadi hambatan utama.

Pemerintah dan tenaga kesehatan perlu terus mengedukasi masyarakat mengenai manfaat vaksin HPV serta menekankan bahwa vaksinasi sebaiknya diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual untuk hasil yang optimal.

Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI menyampaikan: “Edukasi dan vaksinasi HPV adalah kunci utama dalam mengurangi beban kanker serviks di Indonesia. Kita harus bergerak bersama, dari keluarga hingga tenaga medis”.

Kesimpulan

Vaksin HPV Cervarix adalah langkah preventif yang sangat penting dalam upaya menekan angka kanker serviks. Dengan efektivitas tinggi terhadap HPV tipe 16 dan 18 serta profil keamanan yang baik, vaksin ini menjadi pilihan tepat untuk diberikan sejak dini.

Masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya vaksinasi HPV sebagai bentuk perlindungan jangka panjang, khususnya bagi anak perempuan. Imunisasi bukan hanya investasi kesehatan individu, tetapi juga untuk masa depan bangsa yang lebih sehat.

Daftar Pustaka

  1. World Health Organization (WHO). Human Papillomavirus (HPV) and Cervical Cancer.
  2. The Lancet. Efficacy of HPV Vaccine Cervarix in Preventing Cervical Cancer.
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Imunisasi HPV Nasional.
  4. Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI). Rekomendasi Vaksinasi HPV.
  5. GlaxoSmithKline (GSK). Informasi Produk Vaksin Cervarix.

Artikel ini ditujukan untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami mengenai vaksin HPV Cervarix, serta mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi untuk mencegah kanker serviks sejak dini.

Share Artikel